PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Salah
satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah mengembangkan
minat baca dan kebiasaan membaca. Perpustakaan diharapkan sebagia pusat
kegiatan pengembangan minat baca dan kebiasaan membaca.
Semakin disadari bahwa masyarakat gemar mebaca (reading society) merupakan persyaratan dalam mewujudkan masayarakat yang gemar belajar (learning society) yang merupakan salah satu ciri masyarakat maju dan beradab.
Semakin disadari bahwa masyarakat gemar mebaca (reading society) merupakan persyaratan dalam mewujudkan masayarakat yang gemar belajar (learning society) yang merupakan salah satu ciri masyarakat maju dan beradab.
Pda
hakikatnya minat baca merupakan suatu fitrah atau bawaan setiap manusia sejak
lahir. Akan tetapi, fitrah tersebut dapat berkembang apabila dibina dan
dikembangkan mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkungan
sosialnya. Perpustakaan sekolah merupakan tempat yang sangat baik dalam
mendukun pengembangan minat baca. Untuk itu, perpustakaan sekolah mempunyai
tugas dan tanggung jawab dalam membuna dan mengembangkan minat baca para sivitas sekolah.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Minat Baca?
2. Apa Penyebab Kurangnya Minat Baca?
3. Bagaimana Pembinaan Minat Baca Yang
Efektif Dan Efisien?
4. Apa Saja Program Yang Dapat Dilakukan
Untuk Meningkatkan Minat Baca?
C.
Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat memahami pengetian minat
baca
2. Mahasiswa lebih mengetahui apa saja
penyebab kurangnya minat baca siswa atau masyarakat
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi proses
pembinaan minat baca yang efektif dan efisien
4. Mahasiswa dapat merumuskan program
peningkatan minat baca siswa dan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian, Nilai dan Manfaat Minat Baca
Minat
adalah suatu keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Minat baca berarti suatu keinginan atau kecendurangan hati yang tinggi terhadap
bahan bacaan. [1]
Menurut sebagian kelompok orang, bahan bacaan atau koleksi ini mengandung manfaat
atau nilai yang sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pembaca yang
bersangkutan. Seseorang yang berminat terhadap sesuatu karena tertyarik dan
ingin tahu. Oleh sebab itu orangtua seharusnya mengarahkan keingintahuan anak-anak
kearah yang positif, seperti kreatif, imajinatif, dan inovatif.
Menurut pengamatan, dikatakan untuk
mengembangkan minat baca, sesorang sebaiknya dimulai sejak usia dini
(anak-anak). Bahkan ketika masih dalam kandungan ibunya sudah dapat dimulai
untuk mengembangkan minat baca tersebut. Pada saat anak sudah lahir, dapat
dilanjutkan dengan mengajari anak dengan memperkenalkan huruf-huruf, gambar,
atau benda-benda yang mengandung arti, maka hal itu telah membangkitkan minat
si anak untuk ingin tahu, tertarik dan menyenangkan.[2]
Setelah
tahap minat, maka dibarengi dengan ketertarikan dan kesenangan tersebut,
kemudian diteruskan dengan kebiasaan membaca. Kebiasaan membaca yang telah
berkembang dengan baik ini dapat disebut sebagai suatu kebutuhan yang harus
terpenuhi. Pada saatnya, secara bertahap dapat dikembangkan suatu budaya yang
disebut sebagai “Budaya Membaca”.
Manfaat
yang dapat diambil dari budaya membaca tersebut dapat dirasakan ketika orang
mempergunakanya pada suatu kesempatan untuk mengobrol, berbincang, dan
bercerita dengan satu sama lain. Dilihat dari sisi komunikasi, hal itu sangat
baik. Selain itu juga dapat dilihat dari kemampuan menulis, baik tulisan dalam
bentuk artikel, karangan, buku dan lain sebagainya yang dapat menunjang
seseorang lebih aktif dan kreatif melalui budaya membaca.
B.
Penyebab Kurangnya Minat Baca
Kita
sering mendengar, merasakan bahkan mengalami bahwa minat baca masyarakat masih
relatif “rendah”. Istilah tersebut dapat dikatakan benar dan juga dapat
diaktakan salah. Jadi sifatnya relatif dan tidak mutlak. Maka yang paling
penting adalah bagaimana mencari solusi untuk menjawab permasaah itu. Maka
pertama kali yang harus dilakukan adalah dengan mengidentifikasi apakah
penyebab kuarangnya minat baca yang
dihadapi sekelompok masyarakat atau siswa tersebut.
1.
Keterbatasan
Akses Informasi Dari dan Ke Perpustakaan
2.
Tingkat
Pendidikan Masyarakat Yang Masih Berada Dibawah Standar
3.
Kondisi
Sosial Ekonomi Yang Pada Umumnya Kurang Menguntungkan
4.
Layanan
Perpustakaan Kepada Masyarakat yang Belum Merata
5.
Apresiasi
dan Respon masyarakat Masih perlu Ditingkatkan
C.
Pembinaan Minat Baca Yang Efektif Dan Efisien
Langkah-langkah
atau prasyarat kegiatan pembinaan minat perpustakaan sekolah sebagai berikut :[3]
1.
Perpustakaan
sekolah harus memilki ruang baca koleksi yang dilengkapi dengan fasilitas yang
memadai
2.
Ruang
baca sebaiknya ditata sedemikian rupa agar menarik dan menyenangkan
3.
Perpustakaan
sekolah menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan dan minat para
pemustaka serta harus selalu mutakhir
4.
Layanan
perpustakaan dilakukan semudah mungkin dan tidak kaku, tetapi mempertimbangkan
keamanan bahan pustaka
5.
Petugas
perpustakaan harus memiliki sifat ramah, melayani, dan peduli terhadap
pemakainya
6.
Petugas
perpustakaan mengadakan kegiatan menarik yang dapat mengundang orang untuk
dating ke perpustakaan. Hal ini dapat dilakukan, misalnya dengan membuat
pengumuman buku baru yang diserta sinopsis atau ringkasan dan ditempelkanya di
madding (majalah dinding) atau tempat yang strategis
7.
Petugas
perpustakaan hendaknya dapat membimbing siswa dalam menelusuri koleksi
perpustakaan
8.
Petugas
perpustakaan hendaknya dapat membimbing siswa untuk membaca buku secara baik
dan benar
D.
Program Peningkatan Minat Baca
Perpustakaan
sekolah memiliki begitu banyak sumber informasi yang sangat bermanfaat untuk
menambah wawasan dan pengetahuan siswa guna mendukung proses pembelajaran di
sekolah. Karena para siswa belum banyak dituntut untuk banyak membaca bahan
bacaan lain di luar kurikulum pendidikan, untuk menambahkan kesadaran dan
kebiasaan membaca serta meningkatkan minat baca, diperlukan kerja sama yang
baik antara pustakawan dan pengajar (guru).
Beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan oleh perpustakaan sekolah bekerja sama dengan
para guru dalam upaya meningkatkan minat baca siswa sebagai berikut :[4]
1.
Penyediaan
Bahan Pelajaran
Penyediaan
bahan pelajaran ini harus disesuaikan dengan kurikulum yang telah diajarakan
oleh guru. Maka hal ini penting adanya kerjasama antar pimpinan sekolah, guru
kelas, guru bidang studi, guru pustakawan, dan petugas perpustakaan.
Setiap
awal tahun ajaran baru, pimpinan sekolah dan guru-guru membuat perencaaan
kurikulum sesuai ketentuan pemerintah, mata pelajaran yang diberikan, media
yang diperlukan, dan buku-buku yang diperlukan untuk tiap mata pelajaran. Dari
perencanaan ini, guru dapat menyusun daftar materi yang akan disampaikan kepada
siswa pada hari tertentu. Dalam materi tersebut, perlu ada daftar buku yang
harus dibaca siswa. Daftar buku yang harus dibaca tersebut dapat diajukan
kepada pihak perpustakaan sekilah untuk disiapkan pada hari yang telah
ditentukan.
Pelayanan
perpustakaan ini dapat berjalan dengan baik dan lancer apabila petugas
perpustakaan sekolah juga memiliki perpustakaan sekolah juga memiliki wawasan
yang baik dan luas. Disamping itu, perlu dipersiapkan hal-hal sebagai berikut :
a. Membentuk kelompok belajar (learning circle)
Pembentukan
kelompok belajar sangat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan juga
membantu siswa dalam mendalami materi pelajaran melalui diskusi yang intensif. Pembentukan
kelompok belajar ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa
seta karakteristik masing-masing kelas. Melalui kelompok belajar ini, guru
dapat melontarkan tema-tema tertentu dan buku-buku acuan sesuai tema terkait
yang akan dibahas dalam diskusi kelompok tersebut. hal ini tentu saja akan
mendorong siswa untuk membaca dan memahami buku acuan yang diberikan guru akan
dapat terlibat dalam diskusi tersebut.
b. Implementasi kelompok belajar
Agar
kelompok belajar dapat berjalan lancer dan mampu membentuk komuniatas yang
kritis, perlu diperhatikan langkah-langkah inplementasi yaitu pemilihan bahan
bacaan, jumlah anggota tiap kelompok, sharingdiskusi, hubungan pembaca dan
buku, serta suasana kelas.
1) Pemilihan bahan bacaan
Dalam
hal ini guru perlu memberikan arahan mengenai tema yang akan dibahas dan
buku-buku acuanya. Buku-buku acuan tersebut sebaiknya memiliki karakteristik :
a) Mencerminkan kemampuan dan kebutuhan
siswa
b) Menjawab isu, topik, atau masalah yang
dihadapi siswa
c) Memancing pemikiran dan diskusi para
siswa
d) Memiliki kekomprehensifan dengan minat
siswa
2) Jumlah anggota tiap kelompok
Idelanya
suatu kelompok belajar yaitu antara 5-10 orang, agar koordinasi dan pembinaanya
lebih mudah.
3) Sharing dan diskusi
Setelah
tiap anggota kelompok membaca buku-buku acuan sesuai kesepakatan dan arahana
guru, maka dalam diskusi masing-masing anggota dapat sharing atau berbagai cerita mengenai buku yang dibaca. Dengan cara
ini, masing-masing anggota berkesempatan untuk mengekspresikan pengetahuan
mereka. Disamping itu, mereka juga dpat menyerap pengetahuan dari anggoota
lainnya.
4) Hubungan siswa dan buku
Membaca
merupakan proses proses penyerapan dan pemahaman pengetahuan yang dapat
memengaruhi perkembangan psikis dan psikologis seseorang. Dengan membaca, siswa
dapat memperoleh wawasan yang lebih luas. Dengan adanya kewajibban membaca buku
acuan untuk diskusi kelompok, diharapkan dapat berdampak pada peningkatan minat
baca siswa.
5) Suasana kelas
Adanya
kelompok belajar ini diharapkan mampu mendukung suasana kelas yang kondusif
dalam proses belajar mengajar yang menyenangkan dan tidak membosankan. Para
siswa dapat memperoleh pengalaman baru, seperti mampu mengekspresikan diri,
mengemukakan pendapat, menghargai pendapat orang lain, dan menjadi pendengar
yang baik.
2.
Story Telling
Kegiatan ini
merpakan bentuk komunikasi antara pencerita dan sejumlah peserta melalui suara
dan gerakan yang dapat memancing dan menumbuhkan imajinasi siswa. Layanan ini
lebih cocok dilakukan di perpustakaan sekolah dasar karena dapat menumbuhkan
aktivitas dan imajinsi siswa, dimana imajinasi lidih kuat dari pengalaman.
Denga menyelenggarakan layanan ini, diharapkan siswa akan memperoleh :
a. Pelajaran tentang suatu peristiwa yang
dapat menumbuhkan rasa ingin tahu
b. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah
c. Penambahan wawsan dan perbendaharaan
kata
d. Rasa percaya diri yang terus tumbuh
e. Merasa penting karena memiliki bahan
untuk diceritakan kepada orang lain
Pelakksanaan
story telling dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara seperti berikut :
a.
Pencerita
menyampaikan isi pokok cerita dengan suara khas dan gerakan atau mimik tertentu
b.
Pencerita
dapat mebuat cerita sendiri
c.
Pencerita
hanya memvceritakan sebagian kecil isi buku, kemudian merangsang siswa untuk
mengetahui sendiri kelanjutan dari cerita tersebut dengan membaca buku aslinya
d.
Pencerita
dapat terdiri atas guru, guru pustakawan, petugas perpustakaan, atau orang lain
yang memiliki kemampuan bercerita dengan baik
e.
Pelaksanaan
kegiatan story telling dapat
dilakukan di perpustakaan dengan mendesain ruang perpustakaan sedemikian rupa
agar menarik
3.
Resensi Buku
Resensi
buku adalah kegiatan meringkas dan menilai suatu karya intelektual. Kegiatan
ini sangat bermanfaat, antara lain karena dapat meningkatkan minat baca,
menegtahui adanya buku baru, mengenal pengarang, mengenal penerbit, dan
mengembangkan perbukuan. Kegiatan ini juga dapat menumbuhkan minat baca dan
mengasah daya piker mereka. Kegiatan ini perlu digalakkan, terutama
diperpustkaan sekolah lanjutan tingkat atas/sederajat.
4.
Kerja Sama dengan Orang Tua
Peningkatan
minat baca siswa membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Perpustakaan sekolah
harus dapat bekerja sama dengan guru dan orang tua siswa. Setelah kegiatan story telling yang dapat dilakukan oleh
guru atau petugas perpustakaan, diharapkan siswa dapat mengetahui kelanjutan
cerita dengan membaca sendiriatau dengan bantuan orang tua untuk membacakan
kelanjutan cerita dirumah bagi siswa yang belum membaca.
Diambil
dari buku pengelolaan perpustakaan sekolah karangan opong Sumiati, dkk, ia mengutip
pernyataan dariDarmono (2004), bahwa peran yang dapat dilakukan oleh
perpustakaan dalam menciptakan tumbuhnya kondisi minat baca dilingkungan
sekolah adalah :
a.
Memilih
bacaan yang menarik bagi pengguna perpustakaan
b.
Manganjurkan
berbagai cara penyajian pelajaran (di sekolah) dikaitkan dengan tugas-tugas
perpustakaan
c.
Memberikan
berbagai kemudahan dalam mendapatkan bacaan yang menarik untuk pengguna
perpustakaan
d.
Memberikan
kebebasan membaca secara leluasa kepada pengguna perpustakaan
e.
Perpustakaan
perlu dikelola dengan baik agar pengguna merasa nyaman dan senang berkunjung ke
perpustakaan
f.
Perpustakaan
perlu melakukan berbagai promosi berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan
serta peningkatan minat dan kegemaran membaca siswa
g.
Menanamkan
kesadran dalam diri pemakai perpustakaan bahwa membaca sangat penting dalam
kehidupan, terutama dalam mencapai keberhasilan sekolah
h.
Melakukan
berbagai kegiatan, seperti lomba minat dan kegemaran membaca intuk anak sekolah,. Ini bias
dilakukan dengan bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Nasional atau
Perpustakaan Umum
i.
Mengaitkan
bulan mMei (Hari Kebangkitan Nasional) setiap tahun sebagai bulan buku
nasional. Dalam kesempatan ini perpustakaan dapat melakukan pameran buku atau
kegiatan lain yang menunjang bulan buku nasional
j.
Memberikan
penghargaan kepada siswa yang paling banyak meminjam buku diperpustakaan.
Demikian pembahasan
mengenai program kegiatan peningkatan minat baca di perpustakaan sekolah yang
juga harus melalui tahapan perencanaan untuk menentukan kegiatan apa saja yang
akan dilakukan perpustakaan dan bekerja sama dengan siapa ketika kegiatan itu
dilakukan. Hal ini disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi perpustakaan serta
kebutuhan pemakainya.
0 komentar:
Posting Komentar